Iman




Kalau Engkau “ada” kenapa Engkau membiarkan diri-Mu bersembunyi, hingga ciptaan-Mu teraniaya? Sedang harta benda yang Engkau sediakan, dibiarkan begitu saja hingga orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Engkau lebih suka bersembunyi hingga antara kami saling memeras dan saling menipu, saling menuding, saling mengklaim?


Kemudian terdengar sebuah suara gemuruh dari dalam Cahaya! 


“Aku memberi engkau negeri yang kaya raya, tapi engkau malas. Kau lebih suka beribadah saja karena beribadah tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Aku memberimu ¾ jam dalam sehari untuk bekerja dan ¼ jam untuk berdoa, tetapi  engkau lebih suka tidur di emperan tempat ibadah. Aku menyediakan waktu enam hari untuk bekerja dan satu hari untuk berdoa, tetapi kau lebih suka bermalas – malasan di pendopo rumah-Ku. Sedangkan Aku menyuruh engkau semuanya beramal disamping beribadah. Bagaimana mungkin engkau bisa beramal kalau engkau miskin?. Apakah engkau mengira Aku suka pujian melalui toamu yang begitu nyaring dan mendayu dan membuat orang lain terganggu? Apakah engkau mengira Aku sangat menikmati lagu yang kalian bawakan dalam tiga nada yang berbeda dan sangat harmonis itu? Apakah engkau mengira Aku ini suka pujian, mabuk disembah saja sehingga kerjamu tidak lain hanya memuji – muji dan menyembah saja? Apakah engkau mengira Aku bangga karena engkau bisa mengklaim nama-Ku sehingga membuat yang lainnya kebingungan memanggil Aku dengan nama apa?. Dan apakah engkau juga mengira bahwa Aku akan berpihak kepada mereka yang kebingungan mencari nama baru untuk Aku? Hai Malaikat! Halaulah mereka semua ke neraka!”

================================================================

Memahami Tuhan secara utuh dengan keterbatasan akal adalah usaha yang sia – sia…
================================================================
.............................
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
.........................
[“Doa” |Chairil Anwar|13 November 1943]